Pengertian dan Jenis Gempa
Tahukah sobat apa yang menyebabkan terjadinya gempa?
Zaman dulu di beberapa daerah konon ada yang percaya bahwa gempa disebabkan
bumi ini terletak di ujung tanduk sapi (dewa). Sang Sapi mendapat laporan bahwa
bumi ini sudah kosong oleh orang-orang baik. Bumi ini hanya diisi oleh orang
jahat. Sehingga Sang Sapi menggoyangkan kepalanya untuk memberikan peringatan
pada manusia melalui gempa.
Tentunya Anda tidak akan percaya dengan cerita di
atas. Sesungguhnya gempa terjadi akibat getaran kulit bumi yang disebabkan oleh
kekuatan dari dalam bumi. Bagaimana getaran itu terjadi? Kerak bumi ini
merupakan lempengan yang kaku. Di daerah yang labil, lapisan litosfer ini
mengalami perubahan letak. Misalnya di satu bagian terangkat ke atas, sedangkan
di bagian sebelahnya menurun atau bertahan pada kedudukannya. Pelengkungan pada
perbatasan antara dua bagian yang bergeser ini menimbulkan ketegangan yang
lama-kelamaan akan patah yang mendadak. Patahan yang mendadak itulah yang
menimbulkan getaran gempa.
Tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan gempa ini
bermacam-macam. Karena itu gempa dapat diklasifikasikan berdasarkan
penyebabnya, bentuk episentrumnya, letak hiposentrumnya, jarak, dan letak
episentrumnya.
Berdasarkan peristiwa yang menimbulkannya, gempa
dibagi menjadi gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan:
- Gempa tektonik merupakan jenis gempa yang terkuat dan bisa
meliputi wilayah yang luas. Gempa ini merupakan akibat dari gerakan gempa
tektonik yaitu berupa patahan atau retakan.
- Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi sebelum atau pada saat
gunung berapi meletus. Gempa ini hanya terasa di daerah sekitar gunung
berapi, sehingga tidak begitu kuat jika dibandingkan dengan gempa
tektonik.
- Gempa runtuhan yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap
gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur atau terowongan
tambang. Gempa ini relatif lemah dan hanya terasa di sekitar tempat
runtuhan terjadi.
Masih banyak penggolongan jenis gempa. Misalnya
berdasarkan bentuk episentrumnya, dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gempa linier
dan gempa sentral. Gempa linier yaitu episentrumnya berupa garis. Sedangkan
gempa sentral yaitu episentrumnya berbentuk suatu titik. Berdasarkan letak
kedalaman hiposentrumnya dibedakan menjadi tiga macam gempa, yaitu gempa dalam,
gempa intermedier (menengah), dan gempa dangkal. Berdasarkan jarak
episentrumnya, gempa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gempa setempat, gempa
jauh, dan gempa sangat jauh. Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat
dibedakan menjadi gempa laut dan gempa darat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar