Makalah Tentang Penyakit Hepatitis
Pengertian penyakit hepatitis
Hepatitis atau yang biasa disebut dengan penyakit kuning ini
merupakan bagian dari penyakit yang menyebabkan peradangan pada fungsi organ
hati dan berakibat pada kerusakan fungsi hati. Hepatitis memiliki banyak jenis
atau tipe dengan beragam gejala, penyebab dan cara penyembuhannya.
Hepatitis
merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut
adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan
kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang
sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis
banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan
pada hati (liver). Banyak hal yang menyebabkan hepatitis itu
dapat terjadi yang tidak hanya dikarenakan adanya infeksi virus dari suatu
sumber tertentu. Penyebab hepatitis juga dapat berasal dari jenis obat-obatan
tertentu, jenis makanan tertentu atau bahkan pada hubungan seksual yang salah
satu dari pasangan memiliki penyakit hepatitis.
Ada dua
macam hepatitis, yakni :
- Hepatitis akut : Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu infeksi yang baru terjadi (akut) pada liver seseorang yang sebelumnya sehat. Biasanya, ketika orang menggunakan istilah hepatitis, ia memaksudkan hepatitis akut akibat virus atau AVH (acute viral hepatitis). Penyebab utama jenis hepatitis ini adalah virus hepatotropik. Ada juga penyebab hepatitis akut yang kurang umum, seperti alkohol, obat-obatan dan lain-lain. Penyakit yang diakibatkan hepatitis akut berkembang dengan cepat, biasanya lebih parah ketimbang hepatitis kronis dan bisa berlangsung selama enam bulan atau kurang.
- Hepatitis kronis : Ini adalah istilah yang digunakan ketika gangguan jato sudah berlangsung lama dan terus menerus. Banyak orang dengan hepatitis kronis mungkin tidak memiliki tanda dan gejala yang khas dan karenanya merasa sehat. Hepatitis kronis mungkin hanya bisa dideteksi melalui hasil tes laboratorium yang abnormal dan tes lever lainnya. Sakit akibat hepatitis kronis berlangsung lebih dari enam bulan.
Berikut ini adalah ulasan
seputar jenis-jenis hepatitis, antara lain :
1. Hepatitis A
Penyakit hepatitis
A disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui feses manusia yang diakibatkan
kesalahan dalam mengkonsumsi suatu jenis makanan dan minuman. Virus hepatitis A
atau VHA penyebarannya melalui pembuangan limbah manusia yang dilatar belakangi
oleh keadaan lingkungan dan sanitasi yang kurang baik dan bersih. Hepatitis A
ini masih tergolong jenis hepatitis yang ringan dan dapat disembuhkan dengan
pemberian vaksinasi, lamanya penyakit ini berlangsung 2-6 minggu.
Hepatitis A dapat dibagi
menjadi 3 stadium:
1.
Pendahuluan (prodromal) dengan
gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual;
2.
Stadium dengan gejala kuning
(stadium ikterik); dan
3. Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu
ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT,
SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka
pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar
bilirubin.
Gejala-gejala yang ditimbulkan dari Hepatitis A ini,
adalah :
a.
Mengalami demam
b.
Tubuh cepat merasa lemah,
letih, lesu dan mudah capek
c.
Sebagian diantaranya ada yang
mengalami rasa mual dan muntah
d.
Penurunan nafsu makan yang kian
hari kian menurun
e.
Berat badan yang semakin
berkurang
Masa pengasingan yang disarankan adalah selama 2 minggu setelah
gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit kuning muncul. Jangan terlalu
banyak aktivitas. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan
perorangan seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh
sesuatu. Orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi
imunoglobulin. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dengan bentuk
sendiri/havrix atau bentuk kombinasi dengan vaksin hepatitis B (twinrix).
Upaya pencegahan untuk
Hepatitis A (HAV)
Penyakit hepatitis dapat menghinggap siapa saja tidak memandang segi
usia atau faktor ekonomi. Hepatitis dapat menyerang mulai dari balita,
anak-anak hingga orang dewasa. Untuk hepatitis A bila menyerang anak-anak mulai
dari 1-18 tahun dapat dilakukan vaksinasi dengan pemberian dosis vaksin 2 atau
3 tetes dosis vaksin sesuai dengan standar pengobatan. Sedangkan untuk orang
dewasa dengan pemberian vaksinasi yang lebih besar dengan jangka waktu pemberian
vaksin 6-12 bulan setelah dosis pertama vaksin.
Dengan pemberian vaksinasi ini merupakan upaya pencegahan yang
efektif dapat bertahan 15-20 tahun atau lebih. Pemberian vaksin bertujuan
mencegah sebelum terjadinya infeksi dari virus hepatitis A dan memberikan
perlindungan terhadap virus sedini mungkin 2-4 minggu setelah vaksinasi.
Pemberian vaksinasi untuk
hepatitis A, diberikan kepada :
a.
Mereka yang menggunakan
obat-obat terlarang (psikotropika/narkoba) dengan menggunakan jarum suntik.
b.
Mereka yang bekerja sebagai
pramusaji, terutama mereka yang memiliki makanan yang kurang mendapatkan
perhatian akan keamanan dan kebersihan dari makanan itu sendiri.
c.
Orang yang tinggal dalam satu
pondok atau asrama yang setiap harinya berkontak langsung. Mungkin diantara
penghuni pondok asrama memiliki riwayat penyakit hepatitis A.
d.
Balita dan anak-anak yang
mungkin tinggal dalam lingkungan yang memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi
akan hepatitis.
e.
Seseorang yang suka melakukan
oral seks/anal.
f.
Seseorang yang teridentifikasi
penyakit hati kronis.
2. Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis B (VHB), suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat
berlanjut menjadi sirosis hati atau kerusakan fungsi hati dan kanker hati.
Penyakit hepatitis ini mula-mula banyak terjadi di negara Asia dan
Afrika kemudian penyakit ini mulai merambah samapi ke Tiongkok dan berbagai
negara Asia lainnya termasuk Indonesia. Penyebab penyakit hepatitis B ini tidak
hanya dikarenakan oleh virus dari hepatitis B, banyak faktor penyebab dari
hepatitis B seperti keracunan obat dan berbagai efek samping zat kimia yang
mungkin terdapat dalam jenis makanan, minuman dan jenis obat-obatan tertentu
seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor dan
zat-zat lain yang banyak sekali digunakan obat dalam industri modern bisa juga
menyebabkan hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau
diserap oleh darah dan kulit penderita. Organ hati yang kita ketahui berfungsi
sebagai organ tubuh yang dapat menetralisir segala macam racun yang berada di
setiap jaringan darah.
Namun jika organ hati sudah terinfeksi dan teridentifikasi racun dan
virus seperti hepatitis B ini maka fungsi organ hati akan terganggu dan tak
mampu lagi menetralkan racun. Hal ini disebabkan virus hepatitis B ini 100 kali
lebih kuat dan virus 10 kali lebih banyak dibanding dengan virus HIV yang
sifatnya sama-sama menular.
Gejala dari hepatitis B
ini umumnya sangat ringan dan hampir menyerupai gejala pada hepatitis A,
seperti :
Ø Kehilangan selera makan
Ø Mulut terasa pahit
Ø Rasa mual ingin muntah
Ø Demam ringan
Ø Terkadang disertai rasa nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan
atas
Ø 1 minggu setelah diatas muncul dan dirasakan, kemudian akan timbul
gejala lanjutan seperti bagian putih pada mata akan berubah warna menjadi
kuning, perubahan kulit tubuh tampak kuning
g. Warna air seni juga terlihat agak kuning seperti warna air teh.
g. Warna air seni juga terlihat agak kuning seperti warna air teh.
Ada 3 kemungkinan yang
dapat terjadi dari gejala diatas, yang akan terjadi pada diri seseorang yang
memang teridentifikasi terjangkit virus hepatitis B, seperti :
a.
Kemungkinan pertama, jika tubuh
memiliki sistem imunitas atau kekebalan tubuh yang cukup kuat dan baik, maka
tubuh dan segala organ tubuh lainnya yang masih aktif akan berusaha melawan dan
membersihkan virus hepatitis, sehingga memungkinkan penderita menjadi sembuh.
b.
Kemungkinan kedua, jika sistem
imunitas tubuh rendah dalam arti tidak cukup kuat dan kurang memiliki
pertahanan yang baik. Dalam arti tubuh memiliki imunitas yang cukup baik tetapi
tidak aktif untuk melawan virus, ketika pertahanan tubuh menurun, virus akan
aktif. Seseorang yang terjangkit virus akan dikatakan sebagai carrier atau
pembawa virus inaktif.
c.
Kemungkinan ketiga, jika tubuh
memiliki 2 sifat intermediate atau 2 sistem pertahanan tubuh, seperti mudah
terjadi perubahan pada sistem imunitas tubuh yang terkadang kuat dan terkadang
lemah. Maka virus hepatitis B ini akan semakin berkembang menjadi hepatitis B
kronis.
Upaya pencegahan untuk
Hepatitis B (HBV)
Pemberian vaksinasi ini juga dinilai sangat optimal dan efektif bagi
mereka yang teridentifikasi hepatitis B dan dapat membantu memberikan
perlindungan kurang lebih selama 15 tahun. Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit menuturkan bahwa semua bayi yang baru lahir dan mereka yang sudah
berusia sampai dengan 18 tahun dan dewasa diwajibkan untuk diberikan vaksin
sebagai upaya perlindungan dan pencegahan terhadap resiko infeksi divaksinasi.
Dengan pemberian 3 suntikan pada jangka waktu 6-12 bulan wajib memberikan
perlindungan penuh.
Semua anak, para remaja dan orang dewasa pun serta mereka yang aktif
secara seksual perlu diberikan vaksinasi. Terutama bagi mereka yang bekerja
langsung menangani darah atau produk darah seperti pendonor atau pekerja
laboratoruim setiap harinya harus diberikan vaksin. Mereka yang menggunakan
obat terlarang dengan menggunakan jarum suntik juga sangat dilarang untuk
saling bergantian atau menggunakan jarum suntik yang sama, sedotan kokain atau
jenis lainnya.
3. Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C.
Infeksi virus ini dapat menyebabkan peradangan hati (hepatitis) yang biasanya
asimtomatik. Virus ini menyebar melalui kontak darah. Gejala pada hepatitis C
ini dapat ditangani secara medis dan prorposi pasien dapat dibersihkan dengan
jangka panjang. Seseorang yang mengalami infeksi virus ini sering mengalami
gejala ringan dan sebagai sebab tidak melakukan perawatan. Diperkirakan 150-200
juta orang di dunia terinfeksi hepatitis C.
Upaya pencegahan Hepatitis
C (HCV)
Tidak ada vaksin untuk mencegah virus dari hepatitis C ini .
Pemberian vaksin pada hepatitis A dan B tidak memberikan sistem imunitas atau
kekebalan terhadap virus hepatitis C. Hanya saja upaya preventif untuk mencegah
dan mengobati virus hepatitis C ini yang mungkin dapat dilakukan adalah sama
halnya dengan pemberian vaksin yang sama seperti hepatitis B.
4. Hepatitis D
Virus hepatitis D atau virus Delta adalah virus yang unik yang tidak
lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B.
Penularanmnya melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah,
Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan
(ko-infeksi) atau amat progresif.
5. Hepatitis E
Virus hepatitis E ini merupakan penyebab dari timbulnya penyakit
hepatitis E. Penyebarannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh
virus. Gejala-gejalanya adalah demam, rasa letih, hilang nafsu makan, rasa
mual, sakit perut, air seni berwarna kuning tua, serta timbul warna kekuningan
pada kulit dan mata. Hepatitis E ini akan semakin parah dan perlu diwaspadai
terutama pada ibu yang sedang dalam masa kehamilan pada usia kandungan 3 bulan
terakhir. Masa inkubasi virus asalah 40 hari (rentang 15-60 hari).
6. Hepatitis G
Hepatitis G adalah penyakit inflamasi hati yang baru ditemukan.
Penyebarannya adalah virus hepatitis G yang menyerupai dengan virus hepatitis
C. Penularannya melaui kontak darah dengan pasien. Gejalanya sama dengan jenis
hepatitis lainnya.
Tidak ada perawatan khusus untuk hepatitis G ini. Hanya saja
disarankan untuk istirahat yang cukup, menghindari minuman alkohol, dan
konsumsi makanan dengan kandungan nilai gizi dan nutrisi yang seimbang. Tak
lupa tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
7. Virus lainnya
Virus-virus
lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
- virus mumps
- virus rubella
- virus cytomegalovirus
- virus epstein-barr
- virus herpes
- virus rubella
- virus cytomegalovirus
- virus epstein-barr
- virus herpes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar