Contoh Biografi
berikut merupakan contoh biografi yang saya buat sendiri.jika ada yang salah, sobat bisa memberikan kritik dan sarannya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCGydkJ4fxeS9D3nlMsKxh8ia_9gECsmMq4DdiTuFZgMKuIy8z-yM308pFDItLdgyD0Iua5ZubvDHd9QB1pqbQMSWWWew5r7bNQdYQ5xT8PvjfqNwX6MB5aGiKeIbhdUa7hVjX12P9xwc/s1600/beras2.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge93FdgdFJTnQRikkIdrZz6SJa89QVRvYpTU36lzVwwDOyr_9XJoVIchMZ0v4BvE45oQImixDoaGeCsap-oQeuoAOk547iy-Wda3YWkcFihELnjXqz3PLP86rK5xYF-R8gfWxi7YvZgDc/s1600/beras.jpg)
Otobiografiku sebagai
Beras
Bentukku persegi panjang, ada juga
yang bilang bentukku mirip semut. Aku
berwarna putih tapi bukan pocong, dan aku biasanya berkelompok. Adikku namanya padi, Ia masih muda dan ia calon
beras. Aku juga punya kakak, namanya nasi. Ia bekas beras dan dia hampir
menemukan takdirnya, yaitu dimakan oleh manusia.
Aku ditanam oleh pak tani di sawah
yang luas. Aku dibesarkan sampai aku menjadi padi, lalu aku ditumbuk hingga
menjadi beras. Aku biasanya dijual di pasar modern, pasar tradisional,
koperasi, dan lain-lain. aku dibedakan sesuai kualitas. Yang kualitasnya tinggi
tentu harganya tinggi, begitu pula sebaliknya. Aku dijual dengan harga Rp.
7.500,00 per kg.
Pada suatu hari, aku di beli oleh
seorang ibu di pasar modern. Aku dibeli dengan harga Rp. 187.500,00. Aku dibawa
pulang menggunakan becak. Setelah sampai rumah, ibu itu memasakku hingga aku
menjadi nasi. Aku dimakan bersama lauk yang bergizi. Saat aku dimakan aku
berpikir bahwa aku adalah salah satu makanan pokok yang selalu dicari-cari.
Tanpa aku, tidak ada kata 4 sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar